Pages

Jumat, 13 Januari 2012

Pengakuan.

Pagi ini adalah hal misteri yang tidak pernah aku ramalkan akan datang secepat ini. 
Pada pagi yang membuatku merasakan julur waktu begitu lama mengikis hatiku, yang membuatku terpukul di sudut hatiku yang perih.
Tahukah engkau, sayang ?
Bahwa sesungguhnya aku resah tak menentu.
Fikiranku melayang menuju seluruh penjuru bumi dan luruh pada penantianku.

Aku terlalu lemah dalam kerinduan yang aku punya, yang aku tidak akan katakan kepadamu meskipun dengan isyarat bahasa sekalipun.
Tak bisakah kau rasakan, sayang ?
Bahwa aku merasa sungguh kosong dan kering didalam palung jiwaku.
Aku seperti pesakitan dan engkau adalah pemilik hatiku tunggal.

Aku sungguh ingin merenung dalam pemikiran-pemikiran tentang dogma yang kau ajarkan padaku.
Aku sedang mempelajari hatimu yang sesungguhnya tidak akan pernah bisa untuk aku tafsirkan.
Dalam pagi yang makin menjelang, aku rasakan embun menyentuh pipiku dengan lembutnya.
Dan kemudian aku tahu bahwa pagi yang akan kulewati hari ini adalah penantian yang tidak akan pernah berakhir, seperti sebuah pertemuan yang membuatku terkenang pada beberapa tahun silam.

Sayang, dalam kata-kata yang tidak akan pernah aku ucapkan lagi kepadamu,
dalam tatap mataku yang kosong dan kecewa,
aku menyimpan rindu yang mendalam kepadamu.
Hanya sebatas rindu padamu yang memeluk air mataku saat ini.

0 komentar: