Pages

Selasa, 28 April 2015

Tunggu Aku

ribuan hari
di tempat ini
di tempat yang orang sebut sebagai rumah
tenang, hangat, nyaman
tempat perlindungan
iya memang begitu seharusnya
tapi disini berbeda
bertahun-tahun
terbalut rapi dalam ceria
dalam ketololan
membiarkan detik-detiknya berlalu
tanpa mampu melangkah
mengungkapkan tentang amarah
tentang rasa benci
tentang rasa muak
ketidakadilan itu 
terlalu lama kuabaikan
kesendirian ini
terlalu lama kunikmati
lidah ini terlalu bodoh
tak mampu berkata
aku kecewa
aku benci
aku ingin pergi
aku tersiksa
aku sendiri
aku menangis
aku inginkan pelukan
aku ingin kedamaian
aku ingin keadilan
kenapa harus aku?
yang selalu berbeda?
di antara mereka
mengapa aku?
mengapa mata ini
telinga ini
yang menyaksikan segalanya
bahkan raga ini
yang terinjak
tergadaikan
aku benci
aku ingin berlari dan tak pernah kembali
tapi hati ini
hati kecil ini
 tak pernah mampu
sekuat kucoba untuk pergi
untuk berlari
hati ini
menuntunku kembali
ke tempat ini
di antara mereka 
kembali aku sendiri
menjadi saksi akan segalanya yang terjadi
kayu semakin lapuk
cahaya semakin redup
mereka semakin tua
aku semakin dewasa
dalam mataku segalanya mulai berubah
aku tak ingin dipeluk
aku tak ingin lagi dimanja
tapi aku ingin memeluk dan memanjakan mereka
jika saja mereka tahu
rasa sakitku selama ini telah terkalahkan
oleh rasa rindu
yang begitu besar
sangat besar
rindu akan masa kecilku
yang damai
dan bahagia bersama
hanya bertiga
hanya kita bertiga
tapi masih ada yang kubenci
aku benci melihatmu menua
aku benci melihatmu semakin sulit mendengar perkataanku
aku benci melihatmu mengeluhkan rasa sakit didadamu
di jantungmu
aku benci melihat kulitmu yang kendur dan keriput
aku benci melihat kalian berdua
bisakah kalian muda saja?
bertengkarlah sesuka hati kalian
berteriaklah padaku sesuka hati kalian
tampar aku seperti dulu kau pernah menamparku
abaikan aku seperti selama ini kau selalu mengabaikanku
tapi aku mohon
jangan terlalu cepat menua
tunggu aku bisa
untuk membalas segalanya
jangan terlalu cepat menua
tunggu aku sampai aku mampu mengungkapkan
bahwa aku 
sangat mencintai kalian
sangat besar
lebih besar dari rasa sakitku
lebih besar dari yang kalian tahu

***
ibu bapak

Jumat, 24 April 2015

Bersyukur.

 Alhamdulillah...
Pagi ini masih bisa terbangun dari tidur dan menyapa dunia dengan senyuman.
Pagi ini masih bisa melihat ibu memasak makanan yang tentu saja Alhamdulillah luar biasa enak.
Pagi ini masih bisa melihat bapak yang cerewet seperti biasanya.
Pagi ini masih bisa mendengar kabar dari orang yang tersayang kalau keadaannya baik-baik saja di sana.
Alhamdulillah batuk sudah mulai membaik dan badan tidak demam lagi.
Alhamdulillah langit begitu cerah dan udara begitu segar pagi ini.
Alhamdulillah untuk nafas ini, tubuh ini, jiwa ini, raga ini.
Allhamdulillah untuk air yang bersih dan makanan yang enak.
Alhamdulillah untuk kasih sayang yang amat sangat banyak dari ibu, bapak dan dia.
Allhamdulillah untuk segala fasilitas yang ada di rumah yang bisa menunjangku untuk menyelesaikan Tugas Akhir.
Alhamdulillah jari-jari indah ini yang bisa kugunakan untuk menulis segala rasa syukurku atas nikmat yang Dia berikan padaku hari ini.
Alhamdulillah untuk angin sejuk yang menyusup masuk melalui celah celah jendela kamarku.
Alhamdulillah.. Alhamdulillah..
Sudahkah anda bersyukur hari ini?
Jika belum..
Tutup mata dan ucapkan segala rasa syukurmu untuk hari ini, untuk hidup ini..
Hidup terlalu singkat jika kamu habiskan hanya untuk mengeluh..
Tersenyum
dan bersyukur
Alhamdulillah

Kamis, 09 April 2015

KITA


Ratusan hari telah kita lalui bersama..
Terkadang menyakitkan..
Terkadang kita lupa untuk saling mencintai..
Atau sekedar saling merindukan..
Terkadang kita hanya mampu bersembunyi..
Di balik ego kita masing-masing..
Melemahkan jalinan yang seharusnya indah..

Terkadang kita lupa untuk saling menatap satu sama lain..
Untuk saling mengingat bahwa sebelum ada kita hanya ada aku dan kamu..
Untuk saling mengingat bahwa alunan nada itu yang membawa kita berjalan sejauh ini..
Untuk saling mengingat betapa sakitnya raga dan jiwa saat kita terpisahkan..
Untuk saling mengingat bahwa cinta kita tak sesederhana lipatan burung kertas..
Untuk saling mengingat bahwa kita adalah jiwa yang dipertemukan dan disatukan oleh kuasaNya..

Untuk mengingat bahwa kita adalah satu..
Satu tujuan menuju surgaNya..
Satu tujuan untuk mencintaiNya..
Bertahanlah sayang..
Ini terjadi untuk satu alasan yang indah..
Begitu juga dengan "kita"..

Selasa, 31 Maret 2015

halloo.. long time no see.

Hallo there..
Serasa udah lama banget ga posting. Akhir-akhir ini justru lebih sering posting puisi. Kenapa? Karena ga banyak kata-kata wajar seperti ini yang melintas di kepalaku. Kebanyakan justru kata-kata aneh yang tiba-tiba ingin melonjak keluar dari hatiku. Iyah hati, karena kebanyakan puisi yang aku posting mengikuti suasana hati yang well bisa di baca sendiri di posting-posting sebelum ini, isinya.. galau (hehe). skip.. skip..

Kalau dilihat dari blog archive, umur blog ini udah hampir 5 tahun. Kalau ini bayi mungkin lagi lucu-lucunya dan lagi nakal-nakalnya kali yah (hihi). Well 5 tahun, waktu yang ga sedikit untuk merawat this baby. Walaupun jarang juga posting tapi blog ini masih tetap menjadi kesayangan. Karena disini adalah tempat curhat yang ga rewel. Yang ga sok mengerti apa yang aku rasakan dan sok menasihati apa yang harus aku lakukan. Karena disini adalah tempatku menorehkan memory-memory yang beberapa diantaranya memang ingin kuabadikan dalam tulisan dan beberapa diantaranya karena mentok (mentok ga ada tempat curhat lagi) hehehe.

Kenapa mentok? Karena ga ada stok teman yang bisa dicurhatin lagi. 
Kenapa ga ada teman yang bisa dicurhatin lagi? Karena aku ga punya banyak teman. 
Kenapa ga punya banyak teman? Karena aku introvert.
Kenapa introvert? Mana kutau.. adanya begini hehe.
Entahlah.. rasanya duduk diam dikamar melakukan segala aktifitas yang membuatku nyaman rasanya jauh lebih baik daripada pergi keluar rumah dan berkumpul dengan beberapa orang yang disebut teman tapi sebenarnya tidak benar-benar teman karena hanya beberapa saja yang bisa benar-benar mengerti seorang aku. Terdengar egois memang tapi aku hanya ingin menjadi diriku sendiri saja. Dunia ini bukan panggung sandiwara bang, itu hanya lirik lagu..

see you next time..

Kamis, 29 Januari 2015

Kenangan

Kenangan adalah pilihan..
Tentang peristiwa yang ingin atau tidak ingin kita simpan dalam hati..
Aku memilih untuk menyimpan dan menghapus beberapa diantaranya..
Beberapa kenangan yang di dalamnya adalah kamu..
Adalah tawa dan senyummu..
Adalah marah dan gelisahmu..
Adalah lembut dan lugumu..
Adalah penantianmu..
Adalah tekadmu..
Adalah kesabaranmu..
Yang kemudian berakhir pada satu titik..
Perpisahan..

Selasa, 27 Januari 2015

Tak Ada Yang Pasti

Seseorang datang dan seseorang pergi.
Pintu terbuka dan kemudian tertutup lagi.
Mereka katakan cinta kemudian mengingkarinya.
Mereka harapkan cinta kemudian menghempaskannya.
Hampir mati ku rasa hati ini.
Lelah menanti yang tak pernah pasti.
Sepanjang apa jalan hidup ini?
Selama apa perjuangan ini?
Tak bisa kah surgaMu kusinggahi saja kini?
Biarkan ini pergi.
Biarkan ini berlalu.
Senyum ini.. penopangku saat ini.