Pages

Selasa, 10 Januari 2017

Me In The Wonderland

Aku hidup di dunia yang berbeda dengan orang lain. Semua terlihat berbeda dari sudut pandangku. Jika orang lain bisa berbahagia hanya dengan hidup berpasang-pasangan dan terikat dalam sebuah pernikahan, berbeda denganku yang akan sangat bahagia hanya dengan selalu bersama dengan orang yang memiliki hati dan cintaku. Butuh waktu bertahun-tahun untukku bisa mengerti duniaku yang berbeda. Berkali-kali aku mencoba untuk tinggal dan hidup di dunia yang seperti orang lain tinggali. Berkali-kali aku mencoba untuk bertahan, bahkan memasung diriku seerat-eratnya di dunia itu. Tapi? Nihil. Sesak dan derita yang terasa hidup di dunia yang bukan duniaku, dunia yang tidak bisa menerimaku.

Kuputuskan untuk berlari, berlari sekencang-kencangnya. Berlari kembali ke dunia yang indah dan penuh dengan kelembutan. Dunia yang menerimaku. Tak akan ada yang mengerti dunia seperti apa ini dan tak akan ada yang tau dimana tepatnya dunia ini. Hanya aku yang ada disini. Tinggal dan hidup bersama dengan semua hal yang berbeda.

Meski disini seringkali sunyi. Tak jarang aku hanya bisa terdiam memaku menatap jarum jam pada dinding yang terus berdetik. Atau sekedar menatap langit biru dari celah jendela. Atau menghirup udara dibalik pintu. Tapi ini duniaku. Dunia kecilku yang sunyi. Aku bisa tertawa, bahagia, menangis, mencintai, membenci dengan caraku. Dengan apa adanya diriku. Aku tidak membutuhkan siapapun untuk mengerti tentang duniaku. Aku hanya akan berbahagia disini dengan diriku sendiri atau dengan apapun dan siapapun juga yang ada disini.