Pages

Senin, 16 Januari 2012

Crazy Mind.

Ada saat-saat dimana aku benar-benar ingin sendiri. Berdiam diri di sebuah tempat tanpa ada satu orang pun yang tau tentang keberadaanku, atau tentang apa yang kulakukan disana. Dan ada juga saat-saat dimana aku ingin semua isi kepalaku bisa  kuambil dan kumasukan ke dalam sebuah toples kaca yang cukup besar, karena aku pikir isi kepalaku juga cukup banyak. Dimana nantinya aku bisa dengan bebas melihat apa saja yang ada di dalamnya. Apa saja hal-hal yang kadang mendesak-desak, memaksaku untuk melakukan hal-hal yang terkadang sama sekali ga aku inginkan dan harapkan terjadi. Dan hal-hal apa saja yang menjadi alasan tentang kelakuan-kelakuanku yang bisa dibilang diluar kebiasaan kebanyakan orang diluar sana. Kelakuan-kelakuanku yang ga bisa diterima oleh lingkungan dan orang-orang terdekatku.

Terus aku juga berharap bisa menemukan apa yang terkadang membuat kepalaku gatal, seperti ada ulat bulu yang merayapi setiap inci dari isi kepalaku dan menggodaku untuk memikirkan hal-hal yang ga masuk akal dan ga pantas untuk di pikirkan. Atau hal-hal yang menjadi alasan kenapa aku bisa merasakan apa yang dinamakan "sendiri, memiliki, kehilangan, terluka, sakit, menangis, melepaskan, dan akhirnya tetap sendiri". Atau "sendiri, berdiam diri, menahan diri, sakit, terluka, menangis, menerima, berdamai, tetap saja sendiri". Atau "terluka, melawan, bertarung, bertahan, bertahan, bertahan, berdiri sendiri". Atau perasaan-perasaan gila lainnya yang kupikir apa yang orang lain rasakan ga separah seperti apa yang aku rasakan dan apa yang aku pikirkan.

Aku juga penasaran apa kalau aku bisa melihat isi dari kepalaku, aku bisa menemukan sebuah jawaban yang selama ini kucari-cari. Sesuatu yang bisa menjadi sebuah petunjuk tentang kata "damai" atau "berdamai", ya berdamai, berdamai dengan keadaan yang kupikir sulit untuk ditaklukan. errr..

Haisshh lagi-lagi aku berkhayal terlalu jauh haha~
Pada kenyataannya aku ada disini. Ditempat yang sekarang bisa dibilang jadi rumah keduaku. Tempat yang untuk sementara ini bisa membuatku cukup tenang menghadapi hari-hariku yang ga cukup ramah. Dan pada kenyataanya kepalaku juga tetap keras dan rapat, sama sekali ga bisa kuambil isinya dan kumasukan ke dalam tolpes kaca, hahaha.. Tapi entah kenapa jauh didasar hatiku, jauh di sebuah sudut di dalam kepalaku, aku tetap berharap hal itu bisa terjadi. jiaaahh. gila !! rawrk !!

Jumat, 13 Januari 2012

Pengakuan.

Pagi ini adalah hal misteri yang tidak pernah aku ramalkan akan datang secepat ini. 
Pada pagi yang membuatku merasakan julur waktu begitu lama mengikis hatiku, yang membuatku terpukul di sudut hatiku yang perih.
Tahukah engkau, sayang ?
Bahwa sesungguhnya aku resah tak menentu.
Fikiranku melayang menuju seluruh penjuru bumi dan luruh pada penantianku.

Aku terlalu lemah dalam kerinduan yang aku punya, yang aku tidak akan katakan kepadamu meskipun dengan isyarat bahasa sekalipun.
Tak bisakah kau rasakan, sayang ?
Bahwa aku merasa sungguh kosong dan kering didalam palung jiwaku.
Aku seperti pesakitan dan engkau adalah pemilik hatiku tunggal.

Aku sungguh ingin merenung dalam pemikiran-pemikiran tentang dogma yang kau ajarkan padaku.
Aku sedang mempelajari hatimu yang sesungguhnya tidak akan pernah bisa untuk aku tafsirkan.
Dalam pagi yang makin menjelang, aku rasakan embun menyentuh pipiku dengan lembutnya.
Dan kemudian aku tahu bahwa pagi yang akan kulewati hari ini adalah penantian yang tidak akan pernah berakhir, seperti sebuah pertemuan yang membuatku terkenang pada beberapa tahun silam.

Sayang, dalam kata-kata yang tidak akan pernah aku ucapkan lagi kepadamu,
dalam tatap mataku yang kosong dan kecewa,
aku menyimpan rindu yang mendalam kepadamu.
Hanya sebatas rindu padamu yang memeluk air mataku saat ini.