Pages

Rabu, 29 Oktober 2014

Jika Memang Seharusnya


Amarah yang sia2.
Membakar relung hatiku yang telah kau isi penuh dengan cinta.
Menggelitik otakku yang telah kau isi penuh dengan bayangmu.
Bagaimana dan pada siapa akan ku ungkap amarah ini?

Kau datang dengan begitu mudah.
Dan kini kau pergi dengan lebih mudah.
Sesederhana itukah antara kita?
Semudah pertemuan dan semudah itu pula kemudian perpisahan.
Ketika harapan dan keadaan tak sejalan.
Kemudian kita menepi dan ucapkan perpiasahan.

Terimakasih..
Meski inginku milikimu.
Meski harapku bersamamu.
Meski semua tentangmu telah meracuniku.
Pergilah..
Jalan kita takkan berbeda jika waktunya..
Jika saatnya..
Jika memang iya..
Jika memang seharusnya..

0 komentar: